Kamis, 18 Agustus 2016

Hidup Itu Pilihan

Snmptn . . . Sbmptn ... Ujian mandiri.



                 Rasanya untuk anak sma yang baru lulus, mendengarkan  3 kata itu membuat hati kesal, dan "mencak mencak" Tidak karuan.
Why????
                Persiapan mengejar PTN favorit, dari mulai pengorbanan waktu,biaya dan mental, harus terbuang sia-sia  dengan ketidak lolosan di PTN tersebut.Tak terbayang bagaimana rasanya. 
              Lalu menapa saya bilang mental??
Karena, 3 kata itu membuat stres dan menguji mental sekali.
             
            Saya salah satu yang gagal dalam ketiga tes itu. Memang sedih dan kecewa, tapi saya tak ingin berlarut terlalu lama. Ada satu hal yang membuat saya cepat bangkit , yaitu saat saya membaca salah satu postingan di facebook. Seseorang yang sudah 2 taun tidak kuliah, hanya untuk mengikuti semua tes PTN mulai dari sbmptnnya dan ujian mandiri, yang sudah dia coba untuk kesekian kalinya namun belum juga lolos. Belum lagi biaya yang sudah dikeluarkan sampai sekian juta rupiah sayang sekali bukan? Jika saja uang itu bisa digunakan dengan lebih baik pasti akan lebih bermanfaat seperti meimilih kuliah dikampus swasta atau PTN lain, menurut saya tidak buang waktu juga.
               Ini yang saya sebut menguji mental, sudah mengorbankan banyak hal tapi mendapat hasil yang nihil. Maka dari itu saya cepat memutuskan pilihan. saya tidak ingin  mengalami hal seperti itu, mengorbankan banyak hal tanpa ada hasil sama sekali. Berbekal dari cerita orang-orang terdekat, saya memutuskan masuk Universitas Terbuka. Dari cerita mereka yang masuk Universitas Terbuka, saya pikir kenapa banyak orang yang tidak memanfaatkan. Padahal Universitas Terbuka adalah Sebuah perguruan tinggi negeri (PTN). Untuk masuk ke Universitas Terbuka juga sangat mudah tidak harus melalui tes,tidak dibatasi umur, dan biaya nya pun terjangkau.                                                            Bagi anak muda mungkin tidak  banyak yang tahu apa itu Universitas terbuka.
Awalnya juga saya tidak tahu, apa itu Universitas Terbuka?, Dimana itu Universitas Terbuka?, dan banyak pertanyaan lainnya.
             saya jelaskan sedikit apa itu Universitas Terbuka. Universitas terbuka adalah Perguruan Tinggi Negeri yang ke-45 yang menerapkan sistem belajar jarak jauh. Disini, mahasiswa dituntut untuk belajar mandiri, Belajar mandiri tidak berarti mahasiswa harus belar sendiri. Mereka dapat saja belajar bersama-sama,berkelompok, mengikuti tutorial,dan lain-lain. Hal yang paling penting di dalam belajar mandiri, Prakarsa belajar berada dalam diri mahasiswa.
                      apakah lulusan UT terjamin??? jangan takut. Materi pembelajaran, media pembelajaran, dan materi ujian distandardisasi sehingga pengakuan dan mutu  lulusan UT sama dengan PTN lain. Status UT legal. Dengan demikian ijazah yang di keluarkan UT mempunyai civil effect yang sama dengan ijazah yang di keluarkan PTN lainnya di Indonesia. (kutipan buku osmb UT)
               karena, dilingkungan saya yang berkuliah di UT adalah "orangtua" maka saya berpikiran saya akan mendapatkan teman seorang ibu-ibu atau bapak-bapak. tetapi, anggapan saya ternyata salah. Setelah saya mengikuti Orientasi Studi Mahasiswa Baru(OSMB),saya melihat banyak anak muda justru yang saya sebut "orangtua" itu hanya sebagian kecil saja. Teman-teman dekat saya pun kebanyakan hanya berbeda 2-3 tahun saja umurnya. Namun saya senang melihat para angkatan tua itu, tak kenal umur mereka masih semangat untuk mendapat kan ilmu.Bila kita malas belajar harusnya malu dengan semangat mereka.
              jadi, jangan sia-siakan waktumu. hidup itu pilihan, orang sukses itu bukan di nilai dari lulusan mana dia berasal , percuma juga kampus yang baik dan berkualitas tapi tidak dengan orangnya.Jika dilihat banyak sarjana yang menganggur, miris sekali dan sangat disayangkan. Padahal untuk masuk nya saja sulit, sbmptn dan snmptn itu kan yang daftar banyak sekian ratus jiwa, tapi yang keterima hanya 17%. Jadi, selama ada yang mudah kenapa harus mempersulit diri?







selamat ulangtahun Universitas Terbuka semoga selalu teguh dengan misinya, untuk membantu mencerdaskan bangsa dan pribadi yang mandiri.




"Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari Universitas Terbuka dalam rangka memperingati HUT Universitas Terbuka ke-32.Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan."

My Inspiration

                  Saya ingin memperkenalkan seseorang, dia berprofesi sebagai seorang guru. Dia mengajar di sebuah SMA di Kota Bogor. Namanya Bapak Sahrom, dia salah satu guru favorit saya. Beliau mengajar matematika saat saya di kelas sepuluh. Saya suka dengan cara mengajarnya yang sambil bercerita, yang bertujuan untuk memotivasi muridnya.
                  Salah satu yang beliau ceritakan yaitu  tentang kuliahnya. Beliau melanjutkan studi S2 di Universitas terbuka. Saat itu beliau sedang mengerjakar tugas akhir. Di sela-sela kesibukannya mengajar, ia selalu menyempatkan diri untuk mengerjakan tugas akhir. Belum lagi sulitnya mengatur waktu untuk bertemu dosen pembimbing. Dengan perjuangannya itu akhirnya ia bisa lulus tepat waktu di tahun 2013.
                  Beliau bukan orang yang terbiasa menggunakan komputer. Sementara metode belajar di UT banyak menggunakan komputer. Seperti perpustakaan online, tutorial online dan lainnya.Belajar mandiri saja terasa sulit ditambah harus dengan online.

                Belum lagi saat belajar, dijam mengajar yang padat ia harus pintar membagi waktu. Jadi ia mengakalinya dengan menambah kebiasaannya. Biasanya bangun hanya untuk sholat malam, ditambah dengan melanjutkan  belajar dari modul atau dengan tutorial. Terkadang ia juga harus kesulitan saat mengakses internet dengan sinyal yang tidak stabil. Karena itulah pada ujian pertama, disalah satu matakuliah ia mendapatkan nilai c. Tapi karena hal itu ia menjadi terpacu dan lebih semangat belajar. Ia jadi semakin terbiasa menggunakan komputer dan internet. Hasilnya tak ada lagi nilai c di hasil ujian selanjutnya.














                Berbekal dari pengalaman belajar mandiri secara online, ia pun menjadi termotivasi untuk mengenalkannnya pada murid-murid. Saya sendiri pernah merasakannya ketika beliau mengajar. Ada sebuah website yang berisi materi matematika, dan di situ juga kita bisa belajar bersama beliau. Jadi, ketika ada kesulitan bisa langsung didiskusikan. Hal ini di lakukan agar para murid bisa "melek teknologi", dan menggunakan internet dengan baik dan bermanfaat.
               Yah beliau lah salah satu inspirasi saya. Karena pengalaman beliau yang berkuliah di UT, saya termotivasi untuk belajar di Universitas Terbuka. Terimakasih Pak, atas segala yang Bapak ajarkan, saya akan selalu mengingatnya.


         


"Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari Universitas Terbuka dalam rangka memperingati HUT Universitas Terbuka ke-32.Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan."
   

                                                                          

Minggu, 26 April 2015

Bukan Aku

sepi  .. .
kembali menyapa pagiku
menemani siangku
mengisi malamku
aku tak seperti aku
kehilangan akan khayal
berkaca aku pada ombak
tertawa sajalah !!!
seperti mereka pun aku tak mampu
tarian mulai tak beratur
dan aku kehilangan duniaku.

Kisah Duka

Mencintaimu itu duka
Bolehkah aku bahagia? 
Karena luka . . .
Menghardik untuk bicara
Menyapa lama
Tak berarti apa
Kini jadi percuma
tetap mencinta
 tak berarti kala

Selasa, 23 Desember 2014

Nyanyian Rindu

Rintiknya menyapa sepi
Melantunkan nada syahdu
Memecah keheningan ini
Tiap tetesan yang jatuh
Ku selipkan namanya
Dari seorang nona
Yang berpegang lugu
Sampai bisa merutuk
Benci  . . .
Sesal . .
Suka . . .
Bahagia . . .
Menyatu pada genggam
Di tumpuan yang rapuh

Bayangmu

Tiap malamku, aku bermimpi
Walau sebelumnya tak merindu
Sebelumnya tak melirikmu
Sungguh terasa  nyata
Seperti menyentuh kasar lenganmu
Kedua mata pun terbuka
Aku melihat bayang semu
Tersenyum pada sakitku
Bayang yang semakin kuat
Ketika aku menggapai langit kelabu
aku hanya dapat serpihan debu
saat itu kau kembali
tersenyum  . . .
bayangmu  . . .
sakitku  . . .

CDD
(cinta diam-diam)

Aku memulai ini sepihak
Tanpa pernah kau tau aku siapa
Rasa itu mulai menjalar keseluruh jiwa
Aku mulai merasa pengap
Tercekik  . . .
Andai rasa itu bisa tercabut
Aku rela
Agar rasa itu tak semakin ada
Tak perlu kau menjadi aku
Sungguh  ... aku bersungguh-sungguh untukmu
Cukuplah hanya kau tau diriku
Dan itu menhentikan candu
Tuk racun tak berpenawar